Wafaq / Simbol 1030, Bagi anda yang dawam atau sekadar suka menghadiri majelis ta'lim yang dibimbing para Habaib (keturunan Rasul SAW) maka pastinya pernah melihat lambang-lambang seperti ini:
Wafaq /
Simbol 1030, Bagi anda yang dawam atau sekadar suka menghadiri majelis ta'lim
yang dibimbing para Habaib (keturunan Rasul SAW) maka pastinya pernah melihat
lambang-lambang seperti ini:
Lambang-lambang tersebut seringkali bagi mereka yang fanatik, dijadikan hiasan atau kebanggaan tersendiri dengan menempelkan, menuliskan, dan membeli stiker berlogo tersebut, meskipun tidak mengetahui makna dn lambang apakah ini. Fenomena tersebut lazim bagi masyarakat Indonesia karena mohon maaf, mungkin malas atau memang tidak mau tahu yang penting kelihatan keren dan alim. Terlepas dari hal itu, jika memang kita memiliki keyakinan yang kuat maka memang akan lambang tersebut akan memberikan manfaat, minimal keberkahan atas apa yang terkandung didalamnya.
Darokah
Yaa Ahlal Madinah, Yaa Tarim Wa Ahlaha Logo dengan Huruf ‘ح’ ditengah
dengan ukuran yang cukup besar, kemudian di atasnya bertuliskan “Darakah Ya
Ahlal Madinah”, di bawahnya bertuliskan “Ya Tarim Wa Ahlaha”, di samping
kanannya bertuliskan lafzhul jalalah yang berbunyi يا فتاح”Ya
Fattah” dan di samping kirinya يا رزاق “Ya Rozzaaq”. Di
atas huruf ‘ha’ bertuliskan angka 1030 dan di tengah huruf ‘ha’ bertuliskan
angka 110.
Adalah ism yang merupakan tabarruk (mengambil keberkahan)
dan tawasul (salam) kepada Al Imam Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad, seorang
wali yang sangat masyhur, cucu Rasulullah SAW dari Sayyidina Husain bin Al Imam
Amirul Mu’minin Ali bin Abu Thalib, suami Sayyidah Fatimah Az Zahra binti
Rasulullah Muhammad SAW. Beliau juga merupakan penyusun Ratib Al Haddad dan
Wirdullatif yang sangat sering dibaca oleh muslimin. Beliau juga telah menulis
banyak karangan diantaranya Risalatul Muawanah dan Nashoihud Diniyah.
Almarhum Habib Munzir (majelis Rasulullah) pernah
menjelaskan bahwa tawasul pada sohibul Madinah ditukukan kepada Rasulullah SAW.
Sementara kalimat “Yaa Tarim wa ahlaha” merujuk pada salam kepada lebih dari 10
ribu Wali yang dimakamkan di zanbal, Fureidh, dan Bakdar dimana di daerah
tersebut juga terdapat makam Syd. Abu Bakar Asshiddiq r.a. Angka 110
melambangkan marga Ibn Syeikh Abubakar bin Salim. Angka 1030 melambangkan marga Al
Habsyi.
Sesuai aliran Ahlussunnah wal jama’ah, Ruqyyat (logo) dengan huruf-huruf arab diperbolehkan selama tidak digunakan sebagai tempat
meminta dan berlindung atau menduakan Allah SWT. Hal ini tertera dalam tafsir
Imam Qurtubi juz 10 hal. 316-317 dan kitab Faidhulqadir Juz 3 hal. 192 yang
intinya semata-mata mengambil keberkahan dari ayat suci, ulama, atau yang
lainnya.
Pemikiran logisnya, secara rasional logo tersebut
digunakan sebagai pengingat dan salam kepada para ulama yang telah berperan
sebagai perantara ajaran Allah dimana memiliki derajat yang tinggi dimata Allah
SWT dan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi agama.
Sehingga diharapkan ketika kita melihat lambang tersebut
maka kita akan mengingat kepada Rasul SAW dan para Wali Allah terdahulu dimana
mengingat kepada alim ulama dan perantara Allah SWT itu dianjurkan sebagaimana
termuat dalam Surat Al-Madinah ayat 35. Tak beda halnya dengan sebah kalimat
persuasif untuk mengingat kepada Rasul dan Ulama, logo lebih bersifat sederhana
dan singkat karena dengan gambar, sebagaian besar orang lebih mudah
mengingatnya.
Perlu ditekankan bahwa dengan ingat gambar, kita dipermudah mengingat maknanya
(dibandingkan menjabarkan makna dengan kalimat sepanjang artikel ini). Bukan
sekadar mengingat gambar atau lambang yang ada dan dijadikan jimat untuk
berlindung.
Wallahua’lam
Sumber:
Habib Husin Ali Muhdar (https://dalwadakwah.blogspot.com/2015/04/makna-dari-simbol-wifiq-1030.html)
0 Comments