Dilansir TEMPO.CO, Jakarta - Niku Banyu atau Nikuba Hidrogen temuan Aryanto Misel, 67 tahun, menjadi pembicaraan hangat pada Mei 2022 lalu. Ini adalah sebuah alat yang diklaim dapat mengubah air menjadi hidrogen dan dapat digunakan sebagai bahan bakar. Satu tetes air konon bisa menjalankan motor sejauh 45-50 kilometer. Aryanto mengaku telah tujuh tahun mengembangkan teknologi tersebut.
Dua pekan
lalu, Aryanto Misel ternyata diundang ke Italia untuk presentasi dan uji coba
instrumen temuannya, Nikuba Hidrogen. Program ini disebut didukung Pangdam
Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo. Aryanto, ditemani dua petinggi PT
Octagon, dikabarkan terbang ke Milan, Italia pada Jumat 16 Juni 2023.
Di sana,
Aryanto menunjukkan cara kerja alat buatannya di hadapan pihak pabrikan
otomotif, dikabarkan dari Ducati, Ferrari serta Lamborghini. Bulan depan, dia akan kembali menindaklanjuti
kerja sama tersebut.
“Nikuba
ini memiliki fungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang
terkandung di dalam air (H2O). Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan
ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor,” ujar Aryanto Misel
dikutip dari tniad.mil.id.
Beberapa
alat lainnya yang diciptakan Aryanto yaitu pemadam api dari kulit singkong pada
2010. Alat tersebut dijualnya ke Jepang. Tidak lama setelah itu, dia juga
membuat rompi anti peluru organik yang terbuat dari serabut kelapa dan serat
tebu. Alat itu dibeli sebuah perusahaan di Hong Kong. Menurutnya, kedua alat
tersebut kini telah diproduksi massal.
“Rompi
anti peluru organik ini sudah saya jual ke Hong Kong seharga Rp 800 juta pada
tahun 2010. Dan sudah diproduksi secara massal di sana. Pada tahun yang sama,
pemadam api dari kulit singkong saya jual ke Jepang,” ujarnya.
Penemuannya
yang paling menggegerkan adalah Nikuba. Alat tersebut, menurutnya, bisa
mengubah air jadi hidrogen sebagai bahan bakar. Melalui media sosial, Aryanto
mencuit bahwa satu tetes air rata-rata bisa untuk menjalankan motor sejauh
45-50 kilometer. Dia juga mengklaim pernah menggunakan 1 liter air untuk
melakukan perjalanan Cirebon- Semarang pulang pergi.
“Nikuba
ini pernah diuji digunakan pulang-pergi dari Cirebon ke Semarang cuma
menghabiskan 1 liter air. Bahkan sampai sekarang 31 unit Nikuba sedang
digunakan oleh Kodim dan Koramil Lemahabang, dan hampir 3 bulan katanya tidak
pernah isi bensin, hanya isi ulang air saja,” kata Aryanto.
Kolaborasi
dan komitmen terhadap inovasi nikuba terus berjalan melalui beberapa model uji
coba. Banyak sepeda motor Babinsa Kodam III/Siliwangi yang telah operasional
dengan Nikuba. Dari hal tersebut didapatkan data-data untuk terus dilakukan
penyempurnaan terhadap inovasi tersebut.
“Tiba
saatnya Nikuba sebagai alternatif solutif akan mencoba terbang untuk
dipresentasikan pada dunia. Meski memerlukan proses, namun ide, tindakan,
komitmen dan keyakinan terhadap Nikuba sebagai alternatif energi terbarukan
dapat menjadi peluang di masa yang akan datang,” kata Mayjen Kunto.
0 Comments